
18Dewa.com - Poker Online, Ceme Online
18Dewa.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama turut menanggapi mundurnya Sigit Priadi Pramudito dari jabatannya sebagai Dirjen Pajak Kementerian Keuangan. Pria yang dilantik pada 6 Februari 2015 memutuskan untuk mundur lantaran merasa tidak mampu mengejar target setoran pajak tahun 2015.
Basuki lebih memberikan apresiasi terhadap para pejabat yang sudah merasa tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya untuk mundur daripada tetap mempertahankan jabatannya.
"Saya senang kalau orang mundur kasih peluang buat orang lain masuk. Di republik sekarang bagus. Kemarin ada yang enggak mau mundur-mundur bos," ujar pria yang akrab disapa Ahok disela-sela acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2015 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (3/12).
Ahok pun mencontohkan dua bawahannya yang mengundurkan diri lantaran sudah tidak sanggup lagi mengemban tugas sebagai pimpinan.
"Kami ada dua pejabat yang mengundurkan diri, Kadis Energi (Kepala Dinas Pendustrian dan Energi DKI, Haris Pindratno). Dia memasang LED saja enggak bisa. Saya bisa hemat RP 400 miliar per tahun, 3 tahun (bisa hemat) Rp 1,2 triliun," ungkapnya.Bawahan Ahok lainnya yang memutuskan untuk mengundurkan diri yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Air DKI Jakarta, Tri Djoko Margiyanto. Tri Djoko merasa tidak mampu lagi mengatasi banjir Ibu Kota yang tiap tahun kian menggila.
"Kedua (yang mengundurkan diri) (Kadis) PU dan Tata Air. Ini juga give up," tuturnya.
Padahal, Ahok menilai mengatasi banjir di Ibu Kota merupakan hal yang mudah. "Apa susahnya sih ngatasin banjir? Air laut pasang, jalan rusak, anda pasang tembok saja. Pantai Mutiara rumah saya juga begitu. Masa 90 km enggak bisa ditembokin? Butuh berapa? Rp 15 triliun? kecil! Setahun aja beli UPS Rp 12 triliun kok ? Enggak pernah dikerjakan. Saya PU ya asumsi dia punya swakelola," semprotnya.
Untuk diketahui, di tahun ini dua bawahan Ahok sudah tak lagi mampu merealisasikan target yang diberikannya. Keduanya yakni Kepala Dinas Pendustrian dan Energi DKI, Haris Pindratno yang resmimengundurkan diri pada Bulan Agustus lalu.
Sebelumnya, dalam rapat pimpinan AHok sempat menegur Haris yang memintanya untuk membeli lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) tanpa melalui kontraktor alias membeli sendiri.
Pasalnya, Ahok menduga kontraktor pemenang lelang selama ini banyak yang bermain anggaran PJU melalui pemadaman. Sehingga, banyak PJU di beberapa wilayah yang mati.
Setelah itu, disusul oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Air DKI Jakarta, Tri Djoko Margiyanto yang mengundurkan diri. Tri Djoko merasa tidak mampu menangani banjir di Jakarta, terutama terutama terkait realisasi pemasangan dinding turap atau sheet pile di bantaran Kali Ciliwung.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon