18Dewa.com - Ceme Online, Poker Online
18Dewa.com - Ekonom Utama Bank Dunia, Vivi Alatas menyebut, sektor ketenagakerjaan Indonesia masih menyimpan banyak masalah. Pemerintahan Jokowi-JK mempunyai banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan agar tenaga kerja Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
Salah satu masalahnya adalah terkait peningkatan produktivitas di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Vivi mengatakan Indonesia bisa belajar dari Malaysia. Setelah terpukul akibat krisis ekonomi Asia, UKM Malaysia pun ikut terpukul namun bisa kembali bangkit.
"Pemerintah Malaysia menaikkan PDB 32 persen dari UKM menjadi 40 persen. Diterbitkan juga 200 kebijakan inovasi UKM. Produktivitas naik 16 persen, penyerapan tenaga kerja naik 13 persen, dan intensitas modal naik 43 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/12).
Vivi menjelaskan, Indonesia saat ini membutuhkan strategi terkait ketenagakerjaan. Selain Malaysia, pemerintah pun dapat belajar dari beberapa negara yang telah berhasil memitigasi permasalahan terkait ketenagakerjaan.
"Korea Selatan pernah melakukan reformasi ketenagakerjaan karena sempat ada kekakuan pasar tenaga kerja. Pemerintah melakukan reformasi aturan tenaga kerja, menyediakan dana untuk peningkatan keterampilan, program pencarian kerja, dan asuransi untuk pengangguran. Akhirnya, tingkat pengangguran turun dari 7 persen ke 3 persen dalam 3 tahun," jelas dia.
Negara lain yang berhasil memitigasi masalah ketenagakerjaan adalah Kolombia yang menerbitkan program Jovenes. Pemerintah memberikan voucher subsidi untuk anak-anak muda yang tidak mampu agar dapat mengikuti pelatihan di lembaga terakreditasi.
"Chile juga melakukan program Califica. Perusahaan Chile dapat mengajukan permohonan pembiayaan untuk pelatihan pembiayaan. Dampaknya, pendapatan wanita muda yang ikut pelatihan itu naik 20 persen dan penyerapan tenaga kerja naik persen," tutupnya.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon