-

Masih Ingat Dengan Pria Suriah Ini, Bagaimana Nasibnya Sekarang??



18Dewa.com - Ceme Online, Poker Online

18Dewa.com - Masih ingat dengan Abdul Halim al-Attar adalah pengungsi Suriah yang menjual pena di jalan-jalan Beirut untuk mencari nafkah untuk anak-anaknya.

Tapi setelah foto Abdul menjual pena sambil menggendong putrinya yang tertidur melanda dunia maya, foto itu lalu mendunia. Gambar yang menampilkan putrinya, Reem, tidur di bahunya saat ia mencoba untuk menjual pena di bawah sinar matahari terik, menyentuh hati orang-orang di seluruh dunia.



Sekarang, berkat kampanye pengumpulan dana secara daring untuk dia, Abdul telah mengumpulkan dana sebesar $ 191.000 atau sekitar Rp 2,5 miliar. Ini terjadi berkat seorang jurnalis yang juga pengembang situs web di Norwegia yang bernama Gissur Simonarso yang memutuskan untuk membantunya.

Gissur lalu melakukan kampanye untuk membantu pria Suriah ini, yang berakhir dengan dana sebanyak hampir 200.000 dolar AS terkumpul.

Lalu apa yang dilakukan Abdul dengan dana sebanyak itu?

Keberuntungan tak jauh dari orang-orang yang memang berhak mendapatkannya, dan Abdul pun menggunakan dana itu dengan cara yang baik. Ayah 33 tahun itu telah membuka tiga bisnis baru berkat dana tersebut.

Ia memulainya dengan membuka toko roti dua bulan yang lalu, dan kemudian membuka toko kebab dan sebuah restoran kecil.


“Saya bermula sebagai penjual pena di jalan, sekarang saya memperkerjakan 16 pengungsi Suriah lainnya. Ada sekitar 1,2 juta pengungsi terdaftar di Lebanon, dan sangat sulit bagi mereka untuk mencari pekerjaan,” katanya, ia juga menyebutkan karena hal itu 16 karyawannya merasa sangat beruntung.

“Tidak hanya perubahan hidup saya, Tapi Juga kehidupan anak-anak saya dan kehidupan orang-orang di Suriah yang ikut terbantu,” katanya. Ia juga menyerahkan sebanyak $ 25.000 atau sekitar Rp 325 juta kepada teman dan anggota keluarga di Suriah.

Atas usaha bisnis baru, Abdul telah mempu memindahkan keluarganya ke apartemen dua kamar tidur, di mana putrinya yang berumur 4 tahun, Reem, dan anaknya Abdullelah yang berusia 9 tahun kini dapat menikmati hidup yang lebih nyaman.

Reem mendapatkan mainan baru berupa ayunan dan satu set mainan alat daput. Dan Abdullelah kembali sekolah setelah 3 tahun vakum.


Dan Abdul juga mendapatkan rasa hormat dari masyarakat sekitar. “Mereka menyambut saya lebih baik sekarang Ketika Mereka melihat saya. Mereka menghormati saya lagi,” katanya tersenyum.

Satu tindakan kebaikan oleh satu orang menyebar bak virus kebaikan kepada ribuan orang asing yang kemudian memutuskan membantu pria ini.

Sebagai pengingat, bahwa tidak ada tindakan yang terlalu kecil untuk membantu seseorang, karena anda tak tahu itu bisa saja mengubah hidup seseorang tanpa anda ketahui kapan.
Previous
Next Post »